Sabtu, 10 Desember 2011
Conan The Barbarian 2011 (DVD)
19.13
Zul fadlhy
No comments
Diantara tahun saat samudera menenggelamkan Atlantis Dan kebangkitan kaum Arya, Ada masa yang tak diceritakan Saat Kerajaan yang gemilang memerintah dunia.
Transformers 3 | Dark Of the Moon
18.56
Zul fadlhy
No comments
Film Transformers 3 | Dark Of the Moon
Buat kamu-kamu yang hobby nonton film dengan genre Sci-Fi / Fiksi Ilmiah, Film yang satu ini sangat cocok untuk anda. Seru, Menantang dan Wah banget apalagi efek 3 Dimensinya bisa bikin penonton tercengang. Kecangihan film trasformer sudah tidak di ragukan lagi di mulai dari Transformer 1 dan sekarang dah di rilis Film ke tiganya yang berjudul Transformers 3 : Dark Of the Moon. Film ini berdurasi 2,5 jam yang terdiri dari satu setengah jam pertama untuk membangun cerita dengan selingan aksi, lalu dalam satu jam terakhir perang dahsyat di kota Chicago yang seru abis.
Ada kaitan film ini dengan peristiwa pendaratan Apollo 11 di bulan tahun 1969 di mana astronot yang kita kenal Neil Armstrong menjejakkan kaki di bulan. Ada tayangan gambar pesan dari presiden John F. Kennedy mengenai perburuan siapa manusia pertama yang menginjakkan kaki di bulan antara Amerika dan Uni Soviet waktu itu. Saat Armstrong dan dua rekannya akhirnya mendarat dengan selamat di bumi, Presiden Amerika saat itu Richard Nixon memberi penghormatan luar biasa demikian pula liputan media, yang sebenarnya mereka menutupi satu fakta yang selama ini ditutupi, bahwa Armstrong cs saat mendarat di bulan menemukan pesawat Cybertron beserta robot bernama Sentinel Prime.
Beralih ke bumi, Sam Witwicky barusan putus dengan Mikaela dan kini tinggal bersama dengan Carly, kekasih barunya yang berambut pirang. Sam pontang-panting mencari kerjaan sambil mengeluh kenapa dirinya yang sudah dua kali menyelamatkan dunia tetap saja menganggur. Akhirnya Sam mendapat pekerjaan dan bos barunya adalah Bruce Brazzos. Optimus Prime dan para Autobots yang kini punya empat anggota baru termasuk si mekanik jenius Wheeljack dan si Ferrari merah Mirage masih tetap menjadi bagian unit NEST bersama Lennox dan Epps yang kini naik pangkat. Bersama mereka semua harus menghadapi ancaman Decepticons yang kali ini masih tetap dipimpin oleh Megatron yang mengandalkan bantuan terbaru dari sang algojo yang bengis tak kenal ampun Shockwave.
Beralih ke bumi, Sam Witwicky barusan putus dengan Mikaela dan kini tinggal bersama dengan Carly, kekasih barunya yang berambut pirang. Sam pontang-panting mencari kerjaan sambil mengeluh kenapa dirinya yang sudah dua kali menyelamatkan dunia tetap saja menganggur. Akhirnya Sam mendapat pekerjaan dan bos barunya adalah Bruce Brazzos. Optimus Prime dan para Autobots yang kini punya empat anggota baru termasuk si mekanik jenius Wheeljack dan si Ferrari merah Mirage masih tetap menjadi bagian unit NEST bersama Lennox dan Epps yang kini naik pangkat. Bersama mereka semua harus menghadapi ancaman Decepticons yang kali ini masih tetap dipimpin oleh Megatron yang mengandalkan bantuan terbaru dari sang algojo yang bengis tak kenal ampun Shockwave.
Bumi dan suku manusia terancam karena ulah dari Sentinel Prime yang masih Autobot dan Guru dari Optimus Prime berhianat dan berencana untuk membangun kembali Cybertron dengan membuka jembatan antara Bumi dan Cybertron dan menjadikan semua manusia sebagai budak. Akhirnya manusia memuntuskan bahwa semua Robot yang ada di bumi adalah Musuh termasuk Autobot Optimus Prime dan kawan-kawan.
Bisakah umat manusia selamat ? dapatkah Sam Witwicky menyelamatkan bumi untuk yang ketiga kalinya ?
Penasaran kan... Berikut ini Link Download Film dan Teks bahasa indonesianya.
Selamat menikmati
Subtitle IndonesiaSelamat menikmati
Tips Trik Meningkatkan Trafik Situs + Dollar
18.36
Zul fadlhy
No comments
Tips trik internet kali ini kami mencoba berbagi tentang bagaimana mendapatkan trafik pengunjung 1000 / hari sekaligus meraup recehan dolar dari website atau blog anda
Bagi blogger pemula seperti saya untuk mendapatkan Trafik Pengunjung pada blog ini tentu sangat sulit apa lagi jika umur blog dan konten-konten dalam blog ini kurang menarik serta pengetahuan tentang SEO yang terhitung nol dibandingkan dengan master-master website yang lain. akan tetapi dengan bermodalkan semangat Juang 45, tak henti-hentinya mencari solusi agar trafik blog ini meningkat. Akhirnya ketemu dengan beberapa situs yang menyedikan layanan pertukaran trafik situs/ blog secara gratis yang bernama EasyHits4U.
Website ini menawarkan kemudahan dan keuntungan dalam mendapatkan trafik ke situs/ blog, sehingga meningkatkan jumlah pengunjung baru melihat situs/ blog yang kita miliki ini, sangat bermanfaatkan daripada blog yang dibuat cuma dilihat oleh kita sendiri.
Cara Kerja
Cara kerja yang dilakukan website ini seperti sistem barter, artinya setiap melakukan kunjungan/ surfing ke situs yang disediakan. kita juga akan mendapatkan kunjungan balik dengan perbandingan yang sama. Dengan demikian semakin banyak melakukan surfing, semakin banyak kesempatan kita mendapatkan kunjungan balik yang dinilai dengan sebutan “credit”
Selain trafik balik yang diberikan ke situs/blog milik kita ini, EasyHits4U juga membayar hasil surfing yang telah dilakukan yaitu $0,3 setiap 1000 situs dan dapat kita payout lewat Paypal atau Alertpay setelah terkumpul $3.
Berikut ini cara-cara menggunakan EasyHits4U:
1. Mendaftar pada Easyhits4U,
Isilah nama, negara, alamat email dan juga password anda.
Setelah selesai melakukan pendaftaran EasyHits4U akan mengirimkan email konfirmasi kepada anda.
2. Pada EasyHits4U terdapat 2 macam surfing
Start Surfing (2:1, 15 sec) maksudnya anda melakukan 1 X Surfing dan 0,5 Credit
waktu yang dibutuhkan sekali surfing 15 detik (pada pilihan ini bisa terjadi waktu surfing lebih dari 15 detik dan Credit akan ditambahkan/ disesuaikan)
Start Surfing (1:1, 20 sec) maksudnya anda melakukan 1 X Surfing dan 1,0 Credit
waktu yang dibutuhkan sekali surfing 20 detik (pada pilihan waktu surfing tetap 20 detik)
*) Perlu dibedakan antara jumlah surfing dan jumlah credit, jumlah surfing nantinya akan berpengaruh untuk pendapatan kita ($0,3/ 1000 X surfing) dan jumlah credit akan berpengaruh untuk mendapatkan kunjungan balik ke situs/ blog kita
3. Setelah memilih salah satu jenis surfing, akan dilanjutkan ke halaman surfing yang menampilkan situs atau blog.
Perhatikan waktu surfing pada gambar di pojok kiri atas. Bila waktu surfing sudah berubah menjadi “GO” lalu pilihlah jawaban dari pertanyaan yang tertera dalam kotak, pertanyaan yang muncul kadang berbentuk kata-kata dan kadang berupa penjumlahan ataupun pengurangan. Perhatikan juga kata-kata dibawah kotak pertanyaan yang biasanya tertulis “Surf …. More to get your bonus”, titik-titik menandakan jumlah surf yang sedang ditayangkan dan akan berkurang, bila telah melewati angka 1 maka anda akan mendapatkan bonus.
Kemudian klik “Claim Your Prize Now” sesuai gambar yang ada diatas yang muncul pada halaman tersebut.
4. Menambahkan (add) Situs/ Blog
Pilih halaman My Sites
Isilah form diatas lalu klik Submit Site
*) Pada form tersebut dapat ditentukan untuk target pengunjung, waktu tayang juga berapa kali tayang dalam sehari, kita juga dapat menambahkan beberapa situs yang dimiliki.
5. Mengalokasikan Credit.
Selanjutnya masuk pada halaman “Assign Credit to your sites” kemudian klik Assign Credit untuk mengalokasikan dana.
Disamping itu juga ada beberapa situs yang mirip dengan EasyHits4U yang nanti kami akan bahas satu persatu di lain kesempatan diantaranya adalah :
1. New Way Surf
2. Send Me Hits
3. Pro Auto Surf
IDM 6.07 Build 12 Full Pacth Doownload
18.32
Zul fadlhy
No comments
Download IDM 6.07 Build 12 + Crack, Patch. IDM terbaru oktober 2011 sudah tersedia sejak tanggal 1 kemarin yakni IDM 6.07 Build 12. Sangat di anjurkan Anda segera mengupdate ke idm terbaru 2011 agar supaya proses downloading lebih maksimal dengan menggunakan IDM 6.07 Build 12 Full Patch Free Download.
Adapun beberapa fitur terbaru idm 6.07 Build 12 antara lain :
Download IDM 6.07 Build 12 + Crack
Download IDM 6.07 Portable
Adapun beberapa fitur terbaru idm 6.07 Build 12 antara lain :
- Added support for Firefox 8
- Improved video discovery on youtube
- Fixed bugs
Download IDM 6.07 Build 12 + Crack
Download IDM 6.07 Portable
Tutorial Photoshop
18.18
Zul fadlhy
No comments
Membuat Animasi (Gambar Gerak) Dengan Photoshop CS4
Publish: 19 Jan 2010 | Author & Copyright: Ervyn | Status: FREE tutorial
Di Versi-versi Photoshop sebelumnya memang disertakan Adobe Image Ready, nah disitulah kita bisa buat Animasi Gif, tapi di Photoshop Khususnya CS4 Image Ready sudah dimasukkan langsung ke Photoshopnya itu sendiri. Selain untuk membuat Animasi, CS4 disertai dengan tools yang mirip dengan Adobe After Effect(AE) / Video Editing tapi tidak sesempurna AE. Sedikit Reiew buat yang belum tau :D
Baiklah mari kita mulai tutorial ini.
Langkah-langkahnya :
1. Buka Photoshop dan buat New document, disarankan untuk tidak terlalu besar baik ukuran dan pixelnya
2. Klik Window >> Animation, dibawah akan ada menu seperti gambar dibawah ini
3. Setelah itu kita buat gambarnya terlebih dahulu, saya ingatkan disini akan banyak sekali layer jadi mohon untuk bersabar dalam mengikuti tutorial ini, ini sudah saya buat sesimpel mungkin imagenya... :D
Pertama-tama Kita buat tulisan Dulu seperti dibawah ini sebagai contoh
Perhatikan Layernya: Ilmu sendiri, Grafis juga sendiri.
4. Setelah itu, kita buat beberapa background warna, Klik Layer Background, lalu buat new layer (Ctrl+Shit+N) lalu isi dengan Fill tool warna sesuka hati
Jangan lupa untuk selalu memperhatikan layer disini. Setelah itu klik Lasso kemudian seleksi sesuka hati seperti yang saya lakukan di layer 1 (layer berwarna biru disini)
Kemudian Klik kanan dibagian terseleksi lalu pilih Feather... lalu isikan Feather Radiusnya menjadi 60, kemudian tekan Ctrl + Shift + I lalu tekan Delete kemudian tekan Ctrl + D maka akan jadi seperti gambar dibawah ini
Masih saya ingatkan, jangan lupa perhatikan layernya... hahahaha
5. Setelah itu buat lagi layer baru seperti cara diatas... lakukan pewarnaan sesuka hati asal berbeda dengan layer pertama(biru), kemudian lakukan lagi langkah nomor 4 tapi beda tempat, misalkan seperti gambar dibawah ini
Caranya sama seperti langkah nomor 4 hanya beda tempat dan warna, saya tidak mau tutorial ini terlalu panjang yang sepertinya akan membosankan... hahahahaha....
6. Setelah itu lakukan langkah ini, Layer 1(biru) jadikan opacitynya menjadi 0% , layer 2(Hijau) menjadi 0% , dan Layer 3(ungu) Menjadi 0%, Layer bertuliskan “GRAFIS” geser kebawah sampai tidak terlihat seperti pada gambar dibawah ini
Jangan lupa untuk selalu menekan Shift saat memindahkan Layer-layer tersebut, lalu geser ke atas layer yang bertuliskan “ILMU” maka akan terlihat blank document yang kita buat.
7. Saatnya kita mulai menganimasikan document ini :D kita beralih ke box animation yang sudah kita aktifkan pada langkah pertama diatas tadi... dan jangan lupa masih perhatikan layernya disini :D Pertama-tama mari kita panjatkan puja dan puji syukur kehadiratnya... wkwkwk canda gan... pertama-tama klik menu Duplicate Selected Frame
Maka akan ada duplikasi dari Frame pertama yang blank ini seperti dibawah ini
Kemudian geser kebawah Layer yang bertuliskan “ILMU” ketempat semula(Awal) dikira-kira saja,
Lalu klik Tweens animation frame
Kemudian akan muncul Windows seperti dibawah ini
Isi Frames to Add dengan jumlah frame yang akan dibuat, semakin banyak frame akan semakin lembut gerak dari animasi kita tapi juga semakin besar sizenya nanti, saya pake 5 Frame disini, lalu klik OK, maka akan jadi seperti gambar dibawah ini
Kalu klik yang saya tandai merah itu maka tulisan akan berjalan.
8. Lakukan langkah 7 pada Layer “GRAFIS” hanya saja geser keatas jangan kebawah lagi... hahaha.... Jangan lupa untuk klik “Duplicate Selected Frame” dulu sebelum menggeser Layer terpilih dan melakukan “Tweens animation frame” kalau sudah akan menjadi seperti ini
Ok juragan... masuk ke perubahan yang lain seperti baja hitam RX menjadi ROBO... wkwkwk....
9. Klik Duplicate Selected Frame lagi lalu klik layer 1(biru) kemudian Opacitynya naikan kembali menjadi 100%
Lalu Klik lagi deh “Tweens animation frame”
10. Lakukan langkah nomor 9 pada Layer 2(Hijau) dan Layer 3(Ungu)
11. sudah jadi gan, coba dulu di Klik Play, kalau sudah puas, kita tinggal Save document ini gan, cara Savenya pun berbeda, mari kita mulai lagi... wkwkwk bahasa saya ancur...
Klik File >> Save for Web & Devices...(Alt + Cntrl +Shift + S) maka akan muncul Windows seperti dibawah ini (BW Killer gan... haha...)
Zoom:
Perhatikan yang saya tandai merah diatas, Looping Optionsnya Poreper gan... haha... Kalau sudah tinggal klik Save, pilih direktorinya lalu View aja gan, kl masih blm bergerak mungkin salah ekstensi diatas yang saya tandai merah, pokoknya harus GIF.
Kalau terlalu cepat, mungkin Delaynya bisa ditambah, delay ada dibawah Frame dalam box Animation, disana akan ada pilihan 0Sec, 0.2 Sec. , 0,5 Sec. Sdan seterusnya....
12. Selesai gan...
hasilnya kira2 seperti ini:
Note:
Bagi yang masih menggunakan CS kebawah mungkin masih disertakan Adobe Image Ready, Image ready bisa mengaplikasikan tutorial ini, namun kendalanya kita harus mentransform image dari Photshop ke Image Ready dengan bersamaan, jika Photoshop di Close maka Image yang ada dalam Image ready akan hilang seketika, lebih mudah menggunakan Image Ready memang tapi di CS4 Image Ready tidak di ikut sertakan menjadi aplikasi berbeda tapi sudah disatukan dengan Photoshop CS4 itu sendiri.
Demikian gan... semoga bermanfaat...
Publish: 19 Jan 2010 | Author & Copyright: Ervyn | Status: FREE tutorial
Di Versi-versi Photoshop sebelumnya memang disertakan Adobe Image Ready, nah disitulah kita bisa buat Animasi Gif, tapi di Photoshop Khususnya CS4 Image Ready sudah dimasukkan langsung ke Photoshopnya itu sendiri. Selain untuk membuat Animasi, CS4 disertai dengan tools yang mirip dengan Adobe After Effect(AE) / Video Editing tapi tidak sesempurna AE. Sedikit Reiew buat yang belum tau :D
Baiklah mari kita mulai tutorial ini.
Langkah-langkahnya :
1. Buka Photoshop dan buat New document, disarankan untuk tidak terlalu besar baik ukuran dan pixelnya
2. Klik Window >> Animation, dibawah akan ada menu seperti gambar dibawah ini
3. Setelah itu kita buat gambarnya terlebih dahulu, saya ingatkan disini akan banyak sekali layer jadi mohon untuk bersabar dalam mengikuti tutorial ini, ini sudah saya buat sesimpel mungkin imagenya... :D
Pertama-tama Kita buat tulisan Dulu seperti dibawah ini sebagai contoh
Perhatikan Layernya: Ilmu sendiri, Grafis juga sendiri.
4. Setelah itu, kita buat beberapa background warna, Klik Layer Background, lalu buat new layer (Ctrl+Shit+N) lalu isi dengan Fill tool warna sesuka hati
Jangan lupa untuk selalu memperhatikan layer disini. Setelah itu klik Lasso kemudian seleksi sesuka hati seperti yang saya lakukan di layer 1 (layer berwarna biru disini)
Kemudian Klik kanan dibagian terseleksi lalu pilih Feather... lalu isikan Feather Radiusnya menjadi 60, kemudian tekan Ctrl + Shift + I lalu tekan Delete kemudian tekan Ctrl + D maka akan jadi seperti gambar dibawah ini
Masih saya ingatkan, jangan lupa perhatikan layernya... hahahaha
5. Setelah itu buat lagi layer baru seperti cara diatas... lakukan pewarnaan sesuka hati asal berbeda dengan layer pertama(biru), kemudian lakukan lagi langkah nomor 4 tapi beda tempat, misalkan seperti gambar dibawah ini
Caranya sama seperti langkah nomor 4 hanya beda tempat dan warna, saya tidak mau tutorial ini terlalu panjang yang sepertinya akan membosankan... hahahahaha....
6. Setelah itu lakukan langkah ini, Layer 1(biru) jadikan opacitynya menjadi 0% , layer 2(Hijau) menjadi 0% , dan Layer 3(ungu) Menjadi 0%, Layer bertuliskan “GRAFIS” geser kebawah sampai tidak terlihat seperti pada gambar dibawah ini
Jangan lupa untuk selalu menekan Shift saat memindahkan Layer-layer tersebut, lalu geser ke atas layer yang bertuliskan “ILMU” maka akan terlihat blank document yang kita buat.
7. Saatnya kita mulai menganimasikan document ini :D kita beralih ke box animation yang sudah kita aktifkan pada langkah pertama diatas tadi... dan jangan lupa masih perhatikan layernya disini :D Pertama-tama mari kita panjatkan puja dan puji syukur kehadiratnya... wkwkwk canda gan... pertama-tama klik menu Duplicate Selected Frame
Maka akan ada duplikasi dari Frame pertama yang blank ini seperti dibawah ini
Kemudian geser kebawah Layer yang bertuliskan “ILMU” ketempat semula(Awal) dikira-kira saja,
Lalu klik Tweens animation frame
Kemudian akan muncul Windows seperti dibawah ini
Isi Frames to Add dengan jumlah frame yang akan dibuat, semakin banyak frame akan semakin lembut gerak dari animasi kita tapi juga semakin besar sizenya nanti, saya pake 5 Frame disini, lalu klik OK, maka akan jadi seperti gambar dibawah ini
Kalu klik yang saya tandai merah itu maka tulisan akan berjalan.
8. Lakukan langkah 7 pada Layer “GRAFIS” hanya saja geser keatas jangan kebawah lagi... hahaha.... Jangan lupa untuk klik “Duplicate Selected Frame” dulu sebelum menggeser Layer terpilih dan melakukan “Tweens animation frame” kalau sudah akan menjadi seperti ini
Ok juragan... masuk ke perubahan yang lain seperti baja hitam RX menjadi ROBO... wkwkwk....
9. Klik Duplicate Selected Frame lagi lalu klik layer 1(biru) kemudian Opacitynya naikan kembali menjadi 100%
Lalu Klik lagi deh “Tweens animation frame”
10. Lakukan langkah nomor 9 pada Layer 2(Hijau) dan Layer 3(Ungu)
11. sudah jadi gan, coba dulu di Klik Play, kalau sudah puas, kita tinggal Save document ini gan, cara Savenya pun berbeda, mari kita mulai lagi... wkwkwk bahasa saya ancur...
Klik File >> Save for Web & Devices...(Alt + Cntrl +Shift + S) maka akan muncul Windows seperti dibawah ini (BW Killer gan... haha...)
Zoom:
Perhatikan yang saya tandai merah diatas, Looping Optionsnya Poreper gan... haha... Kalau sudah tinggal klik Save, pilih direktorinya lalu View aja gan, kl masih blm bergerak mungkin salah ekstensi diatas yang saya tandai merah, pokoknya harus GIF.
Kalau terlalu cepat, mungkin Delaynya bisa ditambah, delay ada dibawah Frame dalam box Animation, disana akan ada pilihan 0Sec, 0.2 Sec. , 0,5 Sec. Sdan seterusnya....
12. Selesai gan...
hasilnya kira2 seperti ini:
Note:
Bagi yang masih menggunakan CS kebawah mungkin masih disertakan Adobe Image Ready, Image ready bisa mengaplikasikan tutorial ini, namun kendalanya kita harus mentransform image dari Photshop ke Image Ready dengan bersamaan, jika Photoshop di Close maka Image yang ada dalam Image ready akan hilang seketika, lebih mudah menggunakan Image Ready memang tapi di CS4 Image Ready tidak di ikut sertakan menjadi aplikasi berbeda tapi sudah disatukan dengan Photoshop CS4 itu sendiri.
Demikian gan... semoga bermanfaat...
Jumat, 09 Desember 2011
Smadav 2010 Rev. 8.0
03.54
Zul fadlhy
No comments
Smadav 2010 Rev. 8 dirilis dengan berbagai fitur dan penyempurnaan baru yang dikhususkan untuk pemberantasan virus lokal. Fitur-fitur itu seperti Smad-Behavior yang bisa mengenali virus lokal baru yang belum ada di database Smadav dari tingkah lakunya ketika menginfeksi sistem. Smad-Ray yang bisa melakukan scan flashdisk secara otomatis setelah terpasang hanya dalam waktu maksimum 5 detik. Smadav 2010 lebih stabil dan sangat disarankan untuk digabungkan dengan antivirus internasional karena Smadav hanya bisa menangani virus lokal. Pengebalan flashdisk (menggunakan folder autorun.inf) telah disempurnakan lagi dan sebelumnya akan ada konfirmasi sehingga Anda bisa memutuskan apakah suatu flashdisk ingin dikebalkan atau tidak.
Sebagai informasi, dari sampel-sampel virus yang di-upload pengguna ke situs Smadav.net, penyebaran virus lokal saat ini sudah mulai turun drastis di Indonesia. Mungkin ini dikarenakan sudah banyaknya antivirus lokal yang bisa membasmi virus-virus lokal. Dan juga karena pengguna Windows XP yang sudah berkurang karena sebagian sudah meng-upgrade sistem operasinya menjadi Windows Vista atau Windows 7 yang sangat aman dari infeksi virus khususnya virus lokal. Penyebaran virus di Indonesia lebih banyak didominasi oleh virus dan malware internasional yang tentunya tidak bisa diatasi Smadav. Anda wajib dan sangat disarankan menggunakan antivirus internasional untuk perlindungkan komputer Anda dari virus dan malware internasional ini.
Freeware | File ZIP 421 KB| Free download Smadav 2010 Rev. 8
Sebagai informasi, dari sampel-sampel virus yang di-upload pengguna ke situs Smadav.net, penyebaran virus lokal saat ini sudah mulai turun drastis di Indonesia. Mungkin ini dikarenakan sudah banyaknya antivirus lokal yang bisa membasmi virus-virus lokal. Dan juga karena pengguna Windows XP yang sudah berkurang karena sebagian sudah meng-upgrade sistem operasinya menjadi Windows Vista atau Windows 7 yang sangat aman dari infeksi virus khususnya virus lokal. Penyebaran virus di Indonesia lebih banyak didominasi oleh virus dan malware internasional yang tentunya tidak bisa diatasi Smadav. Anda wajib dan sangat disarankan menggunakan antivirus internasional untuk perlindungkan komputer Anda dari virus dan malware internasional ini.
Freeware | File ZIP 421 KB| Free download Smadav 2010 Rev. 8
KOLEKSI FILM PIRATES OF CARIBBEAN
03.50
Zul fadlhy
No comments
Pirates of the Caribbean 4: On Stranger Tides (2011)
Link Download
Part 1 250 MB
Part 2 201 MB
Pirates of the Caribbean: At World's End
Link Download
Part 1 199 MB
Part 2 199 MB
Part 3 199 MB
Part 4 199 MB
Part 5 126 MB
Pirates of The Caribbean: Dead Man's Chest
Link Download
Pirates Of The Caribbean: The Curse Of The Black Pearl
Link Download
MENGENAL PORT DAN FUNGSINYA
03.47
Zul fadlhy
No comments
Berikut ini adalah Table daftar Port pada komputer
Contoh Penggunaan Port
Port :
7
Layanan :
Ping
Penjelasan :
Port | Jenis Port | Keyword | Digunakan oleh |
0 | TCP, UDP | T/A. | Dicadangkan, tidak digunakan. |
1 | TCP, UDP | TCPmux | TCP Port Service Multiplexer |
2 | TCP, UDP | compressnet | Management Utility |
3 | TCP, UDP | compressnet | Compression Process |
4 | TCP, UDP | T/A | Belum ditetapkan |
5 | TCP, UDP | rje | Remote Job Entry |
6 | TCP, UDP | T/A | Belum ditetapkan |
7 | TCP, UDP | echo | Echo |
8 | TCP, UDP | T/A | Belum ditetapkan |
9 | TCP, UDP | discard | Discard;alias=sink null |
10 | TCP, UDP | T/A | Belum ditetapkan |
11 | TCP, UDP | systat | Active Users; alias = users |
12 | TCP, UDP | T/A | Belum ditetapkan |
13 | TCP, UDP | daytime | Daytime |
14 | TCP, UDP | T/A | Belum ditetapkan |
15 | TCP, UDP | T/A | Belum ditetapkan (sebelumnya: netstat) |
16 | TCP, UDP | T/A | Belum ditetapkan |
17 | TCP, UDP | qotd | Quote of the Day; alias = quote |
18 | TCP, UDP | msp | Message Send Protocol |
19 | TCP, UDP | chargen | Character Generator; alias = ttytst source |
20 | TCP, UDP | ftp-data | File Transfer Protocol (default data) |
21 | TCP, UDP | ftp | File Transfer Protocol (control), connection dialog |
22 | TCP, UDP | SSH | Putty |
23 | TCP, UDP | telnet | Telnet |
24 | TCP, UDP | Any private mail system | |
25 | TCP, UDP | smtp | Simple Mail Transfer Protocol; alias = mail |
26 | TCP, UDP | T/A | Belum ditetapkan |
27 | TCP, UDP | nsw-fe | NSW User System FE |
28 | TCP, UDP | T/A | Belum ditetapkan |
29 | TCP, UDP | msg-icp | MSG ICP |
30 | TCP, UDP | T/A | Belum ditetapkan |
31 | TCP, UDP | msg-auth | MSG Authentication |
32 | TCP, UDP | Belum ditetapkan | |
33 | TCP, UDP | dsp | Display Support Protocol |
34 | TCP, UDP | T/A | Belum ditetapkan |
35 | TCP, UDP | Any private printer server | |
36 | TCP, UDP | T/A | Belum ditetapkan |
37 | TCP, UDP | time | Time; alias = timeserver |
38 | TCP, UDP | T/A | Belum ditetapkan |
39 | TCP, UDP | rlp | Resource Location Protocol; alias = resource |
40 | TCP, UDP | T/A | Belum ditetapkan |
41 | TCP, UDP | graphics | Graphics |
42 | TCP, UDP | nameserver | Host Name Server; alias = nameserver |
43 | TCP, UDP | nicname | Who Is; alias = nicname |
44 | TCP, UDP | mpm-flags | MPM FLAGS Protocol |
45 | TCP, UDP | mpm | Message Processing Module |
46 | TCP, UDP | mpm-snd | MPM (default send) |
47 | TCP, UDP | ni-ftp | NI FTP |
48 | TCP, UDP | T/A | Belum ditetapkan |
49 | TCP, UDP | login | Login Host Protocol |
50 | TCP, UDP | re-mail-ck | Remote Mail Checking Protocol |
51 | TCP, UDP | la-maint | IMP Logical Address Maintenance |
52 | TCP, UDP | xns-time | XNS Time Protocol |
53 | TCP, UDP | domain | Domain Name System Server |
54 | TCP, UDP | xns-ch | XNS Clearinghouse |
55 | TCP, UDP | isi-gl | ISI Graphics Language |
56 | TCP, UDP | xns-auth | XNS Authentication |
57 | TCP, UDP | Any private terminal access | |
58 | TCP, UDP | xns-mail | XNS Mail |
59 | TCP, UDP | Any private file service | |
60 | TCP, UDP | T/A | Belum ditetapkan |
61 | TCP, UDP | ni-mail | NI MAIL |
62 | TCP, UDP | acas | ACA Services |
63 | TCP, UDP | via-ftp | VIA Systems – FTP |
64 | TCP, UDP | covia | Communications Integrator (CI) |
65 | TCP, UDP | tacacs-ds | TACACS-Database Service |
66 | TCP, UDP | sql*net | Oracle SQL*NET |
67 | TCP, UDP | bootpc | DHCP/BOOTP Protocol Server |
68 | TCP, UDP | bootpc | DHCP/BOOTP Protocol Server |
69 | TCP, UDP | tftp | Trivial File Transfer Protocol |
70 | TCP, UDP | gopher | Gopher |
71 | TCP, UDP | netrjs-1 | Remote Job Service |
72 | TCP, UDP | netrjs-2 | Remote Job Service |
73 | TCP, UDP | netrjs-3 | Remote Job Service |
74 | TCP, UDP | netrjs-4 | Remote Job Service |
75 | UDP | T/A | Any private dial-out service |
76 | TCP, UDP | T/A | Belum ditetapkan |
77 | TCP, UDP | Any private RJE service | |
78 | TCP, UDP | vetTCP | VetTCP |
79 | TCP, UDP | finger | Finger |
80 | TCP, UDP | www | World Wide Web HTTP |
81 | TCP, UDP | hosts2-ns | HOSTS2 Name Server |
82 | TCP, UDP | xfer | XFER Utility |
83 | TCP, UDP | mit-ml-dev | MIT ML Device |
84 | TCP, UDP | ctf | Common Trace Facility |
85 | TCP, UDP | mit-ml-dev | MIT ML Device |
86 | TCP, UDP | mfcobol | Micro Focus Cobol |
87 | TCP, UDP | Any private terminal link; alias = ttylink | |
88 | TCP, UDP | kerberos | Kerberos |
89 | TCP, UDP | su-mit-tg | SU/MIT Telnet Gateway |
90 | TCP, UDP | DNSIX Security Attribute Token Map | |
91 | TCP, UDP | mit-dov | MIT Dover Spooler |
92 | TCP, UDP | npp | Network Printing Protocol |
93 | TCP, UDP | dcp | Device Control Protocol |
94 | TCP, UDP | objcall | Tivoli Object Dispatcher |
95 | TCP, UDP | supdup | SUPDUP |
96 | TCP, UDP | dixie | DIXIE Protocol Specification |
97 | TCP, UDP | swift-rvf | Swift Remote Virtual File Protocol |
98 | TCP, UDP | tacnews | TAC News |
99 | TCP, UDP | metagram | Metagram Relay |
100 | TCP | newacct | (unauthorized use) |
101 | TCP, UDP | hostname | NIC Host Name Server; alias = hostname |
102 | TCP, UDP | iso-tsap | ISO-TSAP |
103 | TCP, UDP | gppitnp | Genesis Point-to-Point Trans Net; alias = webster |
104 | TCP, UDP | acr-nema | ACR-NEMA Digital Imag. & Comm. 300 |
105 | TCP, UDP | csnet-ns | Mailbox Name Nameserver |
106 | TCP, UDP | 3com-tsmux | 3COM-TSMUX |
107 | TCP, UDP | rtelnet | Remote Telnet Service |
108 | TCP, UDP | snagas | SNA Gateway Access Server |
109 | TCP, UDP | pop2 | Post Office Protocol version 2 (POP2); alias = postoffice |
110 | TCP, UDP | pop3 | Post Office Protocol version 3 (POP3); alias = postoffice |
111 | TCP, UDP | sunrpc | SUN Remote Procedure Call |
112 | TCP, UDP | mcidas | McIDAS Data Transmission Protocol |
113 | TCP, UDP | auth | Authentication Service; alias = authentication |
114 | TCP, UDP | audionews | Audio News Multicast |
115 | TCP, UDP | sftp | Simple File Transfer Protocol |
116 | TCP, UDP | ansanotify | ANSA REX Notify |
117 | TCP, UDP | uucp-path | UUCP Path Service |
118 | TCP, UDP | sqlserv | SQL Services |
119 | TCP, UDP | nntp | Network News Transfer Protocol (NNTP); alias = usenet |
120 | TCP, UDP | cfdptkt | CFDPTKT |
121 | TCP, UDP | erpc | Encore Expedited Remote Procedure Call |
122 | TCP, UDP | smakynet | SMAKYNET |
123 | TCP, UDP | ntp | Network Time Protocol; alias = ntpd ntp |
124 | TCP, UDP | ansatrader | ANSA REX Trader |
125 | TCP, UDP | locus-map | Locus PC-Interface Net Map Server |
126 | TCP, UDP | unitary | Unisys Unitary Login |
127 | TCP, UDP | locus-con | Locus PC-Interface Connection Server |
128 | TCP, UDP | gss-xlicen | GSS X License Verification |
129 | TCP, UDP | pwdgen | Password Generator Protocol |
130 | TCP, UDP | cisco-fna | Cisco FNATIVE |
131 | TCP, UDP | cisco-tna | Cisco TNATIVE |
132 | TCP, UDP | cisco-sys | Cisco SYSMAINT |
133 | TCP, UDP | statsrv | Statistics Service |
134 | TCP, UDP | ingres-net | INGRES-NET Service |
135 | TCP, UDP | loc-srv | Location Service |
136 | TCP, UDP | profile | PROFILE Naming System |
137 | TCP, UDP | netbios-ns | NetBIOS Name Service |
138 | TCP, UDP | netbios-dgm | NetBIOS Datagram Service |
139 | TCP, UDP | netbios-ssn | NetBIOS Session Service |
140 | TCP, UDP | emfis-data | EMFIS Data Service |
141 | TCP, UDP | emfis-cntl | EMFIS Control Service |
142 | TCP, UDP | bl-idm | Britton-Lee IDM |
143 | TCP, UDP | imap2 | Interim Mail Access Protocol v2 |
144 | TCP, UDP | news | NewS; alias = news |
145 | TCP, UDP | uaac | UAAC Protocol |
146 | TCP, UDP | iso-ip0 | ISO-IP0 |
147 | TCP, UDP | iso-ip | ISO-IP |
148 | TCP, UDP | cronus | CRONUS-SUPPORT |
149 | TCP, UDP | aed-512 | AED 512 Emulation Service |
150 | TCP, UDP | sql-net | SQL-NET |
151 | TCP, UDP | hems | HEMS |
152 | TCP, UDP | bftp | Background File Transfer Program |
153 | TCP, UDP | sgmp | SGMP; alias = sgmp |
154 | TCP, UDP | netsc-prod | Netscape |
155 | TCP, UDP | netsc-dev | Netscape |
156 | TCP, UDP | sqlsrv | SQL Service |
157 | TCP, UDP | knet-cmp | KNET/VM Command/Message Protocol |
158 | TCP, UDP | pcmail-srv | PCMail Server; alias = repository |
159 | TCP, UDP | nss-routing | NSS-Routing |
160 | TCP, UDP | sgmp-traps | SGMP-TRAPS |
161 | TCP, UDP | snmp | Simple Network Management Protocol |
162 | TCP, UDP | snmptrap | SNMP TRAP |
163 | TCP, UDP | cmip-man | CMIP/TCP Manager |
164 | TCP, UDP | cmip-agent | CMIP/TCP Agent |
165 | TCP, UDP | xns-courier | Xerox |
166 | TCP, UDP | s-net | Sirius Systems |
167 | TCP, UDP | namp | NAMP |
168 | TCP, UDP | rsvd | RSVD |
169 | TCP, UDP | send | SEND |
170 | TCP, UDP | print-srv | Network PostScript |
171 | TCP, UDP | multiplex | Network Innovations Multiplex |
172 | TCP, UDP | cl/1 | Network Innovations CL/1 |
173 | TCP, UDP | xyplex-mux | Xyplex |
174 | TCP, UDP | mailq | MAILQ |
175 | TCP, UDP | vmnet | VMNET |
176 | TCP, UDP | genrad-mux | GENRAD-MUX |
177 | TCP, UDP | xdmcp | X Display Manager Control Protocol |
178 | TCP, UDP | nextstep | NextStep Window Server |
179 | TCP, UDP | bgp | Border Gateway Protocol (BGP) |
180 | TCP, UDP | ris | Intergraph |
181 | TCP, UDP | unify | Unify |
182 | TCP, UDP | audit | Unisys Audit SITP |
183 | TCP, UDP | ocbinder | OCBinder |
184 | TCP, UDP | ocserver | OCServer |
185 | TCP, UDP | remote-kis | Remote-KIS |
186 | TCP, UDP | kis | KIS Protocol |
187 | TCP, UDP | aci | Application Communication Interface |
188 | TCP, UDP | mumps | Plus Five’s MUMPS |
189 | TCP, UDP | qft | Queued File Transport |
190 | TCP, UDP | gacp | Gateway Access Control Protocol |
191 | TCP, UDP | prospero | Prospero |
192 | TCP, UDP | osu-nms | OSU Network Monitoring System |
193 | TCP, UDP | srmp | Spider Remote Monitoring Protocol |
194 | TCP, UDP | irc | Internet Relay Chat (IRC) Protocol |
195 | TCP, UDP | dn6-nlm-aud | DNSIX Network Level Module Audit |
196 | TCP, UDP | dn6-smmred | DNSIX Session Management Module Audit Redirector |
197 | TCP, UDP | dls | Directory Location Service |
198 | TCP, UDP | dls-mon | Directory Location Service Monitor |
199 | TCP, UDP | smux | SMUX |
200 | TCP, UDP | src | IBM System Resource Controller |
201 | TCP, UDP | at-rtmp | AppleTalk Routing Maintenance |
202 | TCP, UDP | at-nbp | AppleTalk Name Binding |
203 | TCP, UDP | at-3 | AppleTalk Unused |
204 | TCP, UDP | at-echo | AppleTalk Echo |
205 | TCP, UDP | at-5 | AppleTalk Unused |
206 | TCP, UDP | at-zis | AppleTalk Zone Information |
207 | TCP, UDP | at-7 | AppleTalk Unused |
208 | TCP, UDP | at-8 | AppleTalk Unused |
209 | TCP, UDP | tam | Trivial Authenticated Mail Protocol |
210 | TCP, UDP | z39.50 | ANSI Z39.50 |
211 | TCP, UDP | 914c/g | Texas Instruments 914C/G Terminal |
212 | TCP, UDP | anet | ATEXSSTR |
213 | TCP, UDP | ipx | Internetwork Packet Exchange (IPX) |
214 | TCP, UDP | vmpwscs | VM PWSCS |
215 | TCP, UDP | softpc | Insignia Solutions |
216 | TCP, UDP | atls | Access Technology License Server |
217 | TCP, UDP | dbase | dBASE UNIX |
218 | TCP, UDP | mpp | Netix Message Posting Protocol |
219 | TCP, UDP | uarps | Unisys ARPs |
220 | TCP, UDP | imap3 | Interactive Mail Access Protocol versi 3 |
221 | TCP, UDP | fln-spx | Berkeley rlogind with SPX authentication |
222 | TCP, UDP | fsh-spx | Berkeley rshd with SPX authentication |
223 | TCP, UDP | cdc | Certificate Distribution Center |
224–241 | T/A | T/A | Tidak digunakan; dicadangkan |
242 | TCP, UDP | direct | Direct |
243 | TCP, UDP | sur-meas | Survey Measurement |
245 | TCP, UDP | link | LINK |
246 | TCP, UDP | dsp3270 | Display Systems Protocol |
247 | TCP, UDP | subntbcst_tftp | SUBNTBCST_TFTP |
248 | TCP, UDP | bhfhs | bhfhs |
249–255 | T/A | T/A | Tidak digunakan; dicadangkan |
345 | TCP, UDP | pawserv | Perf Analysis Workbench |
346 | TCP, UDP | zserv | Zebra server |
347 | TCP, UDP | fatserv | Fatmen Server |
371 | TCP, UDP | clearcase | Clearcase |
372 | TCP, UDP | ulistserv | UNIX Listserv |
373 | TCP, UDP | legent-1 | Legent Corporation |
374 | TCP, UDP | legent-2 | Legent Corporation |
Contoh Penggunaan Port
Port :
7
Layanan :
Ping
Penjelasan :
Ping atau disingkat dari Packet Internet Gopher adalah sebuah program utilitas yang dapat digunakan untuk memeriksa konektivitas jaringan berbasis teknologi Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP). Dengan menggunakan utilitas ini, dapat diuji apakah sebuah komputer terhubung dengan komputer lainnya. Hal ini dilakukan dengan mengirim sebuah paket kepada alamat IP yang hendak diujicoba konektivitasnya dan menunggu respon darinya.
Eksploitasi pada kelemahan port 7 ini telah memengaruhi berbagai sistem, termasuk Unix, Linux, Mac, Windows, printer, dan router. Namun, kebanyakan sistem sejak 1997 - 1998 telah diperbaiki, sehingga sebagian besar bug ini telah menjadi sejarah.
Dalam beberapa tahun terakhir, muncul jenis serangan ping yang berbeda yang telah menyebar luas, contohya membanjiri korban dengan ping (ping flooding), dengan membanjiri begitu banyak ping pada lalu lintas jaringan, yang mengakibatkan kegagalan normal ping mencapai sistem yg dituju (dasar serangan Denial of Service).
Ping Of Death disingkat POD adalah jenis serangan pada komputer yang melibatkan pengiriman ping yang salah atau berbahaya ke komputer target. Sebuah ping biasanya berukuran 56 byte (atau 84 bytes ketika header IP dianggap). Dalam sejarahnya, banyak sistem komputer tidak bisa menangani paket ping lebih besar daripada ukuran maksimum paket IP, yaitu 65.535 byte. Mengirim ping dalam ukuran ini (65.535 byte) bisa mengakibatkan kerusakan (crash) pada komputer target.
Secara tradisional, sangat mudah untuk mengeksploitasi bug ini. Secara umum, mengirimkan paket 65.536 byte ping adalah illegal menurut protokol jaringan, tetapi sebuah paket semacam ini dapat dikirim jika paket tersebut sudah terpecah-pecah, Ketika komputer target menyusun paket yg sudah terpecah-pecah tersebut, sebuah buffer overflow mungkin dapat terjadi, dan ini yang sering menyebabkan sistem crash.
Port :
10
Layanan :
Netstat
Penjelasan :
Netstat atau Network Statistik adalah program berbasis teks yang berfungsi untuk memantau koneksi jaringan pada suatu komputer, baik itu jaringan lokal (LAN) maupun jaringan internet.
Android Untuk Windows
02.18
Zul fadlhy
No comments
Android SDK termasuk emulator perangkat mobile yaitu sebuah perangkat mobile virtual yang berjalan pada komputer Anda. Prototipe Android Emulator memungkinkan Anda mengembangkan dan menguji aplikasi Android tanpa menggunakan perangkat fisik.
Semua fitur perangkat keras dan perangkat lunak ada pada Android emulator, kecuali menerima atau melakukan panggilan telepon. pada emulator Ini tersedia berbagai tombol navigasi dan kontrol yang Anda bisa ditekan menggunakan mouse atau keyboard serta layar di mana aplikasi Anda ditampilkan termasuk aplikasi standar yang sudah tersedia secara default.
Untuk mempermudah anda menguji aplikasi, emulator ini mendukung Konfigurasi Device Virtual (AVD) Android dimana anda bebas menentukan platform Android yang ingin Anda jalankan di emulator, serta pilihan perangkat keras dan emulator file skin THT yang ingin Anda gunakan. Setelah aplikasi Anda berjalan di emulator, anda dapat menggunakan layanan dari platform Android untuk memanggil aplikasi lain, akses jaringan, memutar audio dan video, menyimpan dan mengambil data, Alarm, dan membuat transisi grafis serta tema.
Emulator ini juga mencakup berbagai kemampuan debug, seperti konsol di mana Anda dapat melihat log output kernel dan mensimulasikan application interrupts (seperti menerima SMS atau panggilan telepon) serta mensimulasikan efek latensi dan dropouts pada saluran data.
Jika anda tertarik dan ingin mempelajari lebih lanjut tentang Emulator ini silahkan langsung ke situs sumbernya disini
Download Simulator Andorid untuk Windows
Semua fitur perangkat keras dan perangkat lunak ada pada Android emulator, kecuali menerima atau melakukan panggilan telepon. pada emulator Ini tersedia berbagai tombol navigasi dan kontrol yang Anda bisa ditekan menggunakan mouse atau keyboard serta layar di mana aplikasi Anda ditampilkan termasuk aplikasi standar yang sudah tersedia secara default.
Untuk mempermudah anda menguji aplikasi, emulator ini mendukung Konfigurasi Device Virtual (AVD) Android dimana anda bebas menentukan platform Android yang ingin Anda jalankan di emulator, serta pilihan perangkat keras dan emulator file skin THT yang ingin Anda gunakan. Setelah aplikasi Anda berjalan di emulator, anda dapat menggunakan layanan dari platform Android untuk memanggil aplikasi lain, akses jaringan, memutar audio dan video, menyimpan dan mengambil data, Alarm, dan membuat transisi grafis serta tema.
Emulator ini juga mencakup berbagai kemampuan debug, seperti konsol di mana Anda dapat melihat log output kernel dan mensimulasikan application interrupts (seperti menerima SMS atau panggilan telepon) serta mensimulasikan efek latensi dan dropouts pada saluran data.
Jika anda tertarik dan ingin mempelajari lebih lanjut tentang Emulator ini silahkan langsung ke situs sumbernya disini
Download Simulator Andorid untuk Windows
Kamis, 08 Desember 2011
Artikel Global Warming
07.05
Zul fadlhy
No comments
Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Perbedaan angka perkiraan itu dikarenakan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,[2] serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekwensi-konsekwensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.
Penyebab pemanasan global
Efek rumah kaca
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Efek rumah kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dengan efek rumah kaca (tanpanya suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi). Akan tetapi sebaliknya, akibat jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, pemanasan global menjadi akibatnya.
Efek umpan balik
Efek-efek dari agen penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat).[3] Umpan balik ini hanya dapat dibalikkan secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.
Efek-efek umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi objek penelitian saat ini. Bila dilihat dari bawah, awan akan memantulkan radiasi infra merah balik ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat dari atas, awan tersebut akan memantulkan sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan. Apakah efek netto-nya pemanasan atau pendinginan tergantung pada beberapa detail-detail tertentu seperti tipe dan ketinggian awan tersebut. Detail-detail ini sulit direpresentasikan dalam model iklim, antara lain karena awan sangat kecil bila dibandingkan dengan jarak antara batas-batas komputasional dalam model iklim (sekitar 125 hingga 500 km untuk model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat). Walaupun demikian, umpan balik awan berada pada peringkat dua bila dibandingkan dengan umpan balik uap air dan dianggap positif (menambah pemanasan) dalam semua model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat.[3]
Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es.[4] Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersama dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air dibawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.
Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.
Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.[5]
Variasi Matahari
Variasi Matahari selama 30 tahun terakhir.
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Variasi Matahari
Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini.[6] Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960,[7] yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.[8][9]
Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa kontribusi Matahari mungkin telah diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuan dari Duke University mengestimasikan bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan temperatur rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000.[10] Stott dan rekannya mengemukakan bahwa model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat estimasi berlebihan terhadap efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh Matahari; mereka juga mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol sulfat juga telah dipandang remeh.[11] Walaupun demikian, mereka menyimpulkan bahwa bahkan dengan meningkatkan sensitivitas iklim terhadap pengaruh Matahari sekalipun, sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini disebabkan oleh gas-gas rumah kaca.
Pada tahun 2006, sebuah tim ilmuan dari Amerika Serikat, Jerman dan Swiss menyatakan bahwa mereka tidak menemukan adanya peningkatan tingkat "keterangan" dari Matahari pada seribu tahun terakhir ini. Siklus Matahari hanya memberi peningkatan kecil sekitar 0,07% dalam tingkat "keterangannya" selama 30 tahun terakhir. Efek ini terlalu kecil untuk berkontribusi terhadap pemansan global.[12][13] Sebuah penelitian oleh Lockwood dan Fröhlich menemukan bahwa tidak ada hubungan antara pemanasan global dengan variasi Matahari sejak tahun 1985, baik melalui variasi dari output Matahari maupun variasi dalam sinar kosmis.[14]
Mengukur pemanasan global
Hasil pengukuran konsentrasi CO2 di Mauna Loa
Pada awal 1896, para ilmuan beranggapan bahwa membakar bahan bakar fosil akan mengubah komposisi atmosfer dan dapat meningkatkan temperatur rata-rata global. Hipotesis ini dikonfirmasi tahun 1957 ketika para peneliti yang bekerja pada program penelitian global yaitu International Geophysical Year, mengambil sampel atmosfer dari puncak gunung Mauna Loa di Hawai. Hasil pengukurannya menunjukkan terjadi peningkatan konsentrasi karbon dioksida di atmosfer. Setelah itu, komposisi dari atmosfer terus diukur dengan cermat. Data-data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa memang terjadi peningkatan konsentrasi dari gas-gas rumah kaca di atmosfer.
Para ilmuan juga telah lama menduga bahwa iklim global semakin menghangat, tetapi mereka tidak mampu memberikan bukti-bukti yang tepat. Temperatur terus bervariasi dari waktu ke waktu dan dari lokasi yang satu ke lokasi lainnya. Perlu bertahun-tahun pengamatan iklim untuk memperoleh data-data yang menunjukkan suatu kecenderungan (trend) yang jelas. Catatan pada akhir 1980-an agak memperlihatkan kecenderungan penghangatan ini, akan tetapi data statistik ini hanya sedikit dan tidak dapat dipercaya. Stasiun cuaca pada awalnya, terletak dekat dengan daerah perkotaan sehingga pengukuran temperatur akan dipengaruhi oleh panas yang dipancarkan oleh bangunan dan kendaraan dan juga panas yang disimpan oleh material bangunan dan jalan. Sejak 1957, data-data diperoleh dari stasiun cuaca yang terpercaya (terletak jauh dari perkotaan), serta dari satelit. Data-data ini memberikan pengukuran yang lebih akurat, terutama pada 70 persen permukaan planet yang tertutup lautan. Data-data yang lebih akurat ini menunjukkan bahwa kecenderungan menghangatnya permukaan Bumi benar-benar terjadi. Jika dilihat pada akhir abad ke-20, tercatat bahwa sepuluh tahun terhangat selama seratus tahun terakhir terjadi setelah tahun 1980, dan tiga tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990, dengan 1998 menjadi yang paling panas.
Dalam laporan yang dikeluarkannya tahun 2001, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa temperatur udara global telah meningkat 0,6 derajat Celsius (1 derajat Fahrenheit) sejak 1861. Panel setuju bahwa pemanasan tersebut terutama disebabkan oleh aktifitas manusia yang menambah gas-gas rumah kaca ke atmosfer. IPCC memprediksi peningkatan temperatur rata-rata global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.
IPCC panel juga memperingatkan, bahwa meskipun konsentrasi gas di atmosfer tidak bertambah lagi sejak tahun 2100, iklim tetap terus menghangat selama periode tertentu akibat emisi yang telah dilepaskan sebelumnya. karbon dioksida akan tetap berada di atmosfer selama seratus tahun atau lebih sebelum alam mampu menyerapnya kembali. Jika emisi gas rumah kaca terus meningkat, para ahli memprediksi, konsentrasi karbondioksioda di atmosfer dapat meningkat hingga tiga kali lipat pada awal abad ke-22 bila dibandingkan masa sebelum era industri. Akibatnya, akan terjadi perubahan iklim secara dramatis. Walaupun sebenarnya peristiwa perubahan iklim ini telah terjadi beberapa kali sepanjang sejarah Bumi, manusia akan menghadapi masalah ini dengan resiko populasi yang sangat besar.
Model iklim
Prakiraan peningkatan temperature terhadap beberapa skenario kestabilan (pita berwarna) berdasarkan Laporan Pandangan IPCC ke Empat. Garis hitam menunjukkan prakiraan terbaik; garis merah dan biru menunjukkan batas-batas kemungkinan yang dapat terjadi.
Perhitungan pemanasan global pada tahun 2001 dari beberapa model iklim berdasarkan scenario SRES A2, yang mengasumsikan tidak ada tindakan yang dilakukan untuk mengurangi emisi.
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Model iklim global
Para ilmuan telah mempelajari pemanasan global berdasarkan model-model computer berdasarkan prinsip-prinsip dasar dinamikan fluida, transfer radiasi, dan proses-proses lainya, dengan beberapa penyederhanaan disebabkan keterbatasan kemampuan komputer. Model-model ini memprediksikan bahwa penambahan gas-gas rumah kaca berefek pada iklim yang lebih hangat.[15] Walaupun digunakan asumsi-asumsi yang sama terhadap konsentrasi gas rumah kaca di masa depan, sensitivitas iklimnya masih akan berada pada suatu rentang tertentu.
Dengan memasukkan unsur-unsur ketidakpastian terhadap konsentrasi gas rumah kaca dan pemodelan iklim, IPCC memperkirakan pemanasan sekitar 1.1 °C hingga 6.4 °C (2.0 °F hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Model-model iklim juga digunakan untuk menyelidiki penyebab-penyebab perubahan iklim yang terjadi saat ini dengan membandingkan perubahan yang teramati dengan hasil prediksi model terhadap berbagai penyebab, baik alami maupun aktivitas manusia.
Model iklim saat ini menghasilkan kemiripan yang cukup baik dengan perubahan temperature global hasil pengamatan selama seratus tahun terakhir, tetapi tidak mensimulasi semua aspek dari iklim.[16] Model-model ini tidak secara pasti menyatakan bahwa pemanasan yang terjadi antara tahun 1910 hingga 1945 disebabkan oleh proses alami atau aktivitas manusia; akan tetapi; mereka menunjukkan bahwa pemanasan sejak tahun 1975 didominasi oleh emisi gas-gas yang dihasilkan manusia.
Sebagian besar model-model iklim, ketika menghitung iklim di masa depan, dilakukan berdasarkan skenario-skenario gas rumah kaca, biasanya dari Laporan Khusus terhadap Skenario Emisi (Special Report on Emissions Scenarios / SRES) IPCC. Yang jarang dilakukan, model menghitung dengan menambahkan simulasi terhadap siklus karbon; yang biasanya menghasilkan umpan balik yang positif, walaupun responnya masih belum pasti (untuk skenario A2 SRES, respon bervariasi antara penambahan 20 dan 200 ppm CO2). Beberapa studi-studi juga menunjukkan beberapa umpan balik positif.[17][18][19]
Pengaruh awan juga merupakan salah satu sumber yang menimbulkan ketidakpastian terhadap model-model yang dihasilkan saat ini, walaupun sekarang telah ada kemajuan dalam menyelesaikan masalah ini. [20] Saat ini juga terjadi diskusi-diskusi yang masih berlanjut mengenai apakah model-model iklim mengesampingkan efek-efek umpan balik dan tak langsung dari variasi Matahari.
Dampak pemanasan global
Para ilmuan menggunakan model komputer dari temperatur, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, para ilmuan telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.
Cuaca
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air). Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini)[21]. Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
Tinggi muka laut
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kenaikan permukaan laut
Perubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil secara geologi.
Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 - 25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 - 88 cm (4 - 35 inchi) pada abad ke-21.
Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17,5 persen daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai.
Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat. Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar dari Florida Everglades.
Pertanian
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.
Hewan dan tumbuhan
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.
Kesehatan manusia
Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Seperti meningkatnya kejadian Demam Berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak.
Degradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.[22]
Perdebatan tentang pemanasan global
Tidak semua ilmuwan setuju tentang keadaan dan akibat dari pemanasan global. Beberapa pengamat masih mempertanyakan apakah temperatur benar-benar meningkat. Yang lainnya mengakui perubahan yang telah terjadi tetapi tetap membantah bahwa masih terlalu dini untuk membuat prediksi tentang keadaan di masa depan. Kritikan seperti ini juga dapat membantah bukti-bukti yang menunjukkan kontribusi manusia terhadap pemanasan global dengan berargumen bahwa siklus alami dapat juga meningkatkan temperatur. Mereka juga menunjukkan fakta-fakta bahwa pemanasan berkelanjutan dapat menguntungkan di beberapa daerah.
Para ilmuwan yang mempertanyakan pemanasan global cenderung menunjukkan tiga perbedaan yang masih dipertanyakan antara prediksi model pemanasan global dengan perilaku sebenarnya yang terjadi pada iklim. Pertama, pemanasan cenderung berhenti selama tiga dekade pada pertengahan abad ke-20; bahkan ada masa pendinginan sebelum naik kembali pada tahun 1970-an. Kedua, jumlah total pemanasan selama abad ke-20 hanya separuh dari yang diprediksi oleh model. Ketiga, troposfer, lapisan atmosfer terendah, tidak memanas secepat prediksi model. Akan tetapi, pendukung adanya pemanasan global yakin dapat menjawab dua dari tiga pertanyaan tersebut.
Kurangnya pemanasan pada pertengahan abad disebabkan oleh besarnya polusi udara yang menyebarkan partikulat-partikulat, terutama sulfat, ke atmosfer. Partikulat ini, juga dikenal sebagai aerosol, memantulkan sebagian sinar matahari kembali ke angkasa luar. Pemanasan berkelanjutan akhirnya mengatasi efek ini, sebagian lagi karena adanya kontrol terhadap polusi yang menyebabkan udara menjadi lebih bersih.
Keadaan pemanasan global sejak 1900 yang ternyata tidak seperti yang diprediksi disebabkan penyerapan panas secara besar oleh lautan. Para ilmuan telah lama memprediksi hal ini tetapi tidak memiliki cukup data untuk membuktikannya. Pada tahun 2000, U.S. National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) memberikan hasil analisa baru tentang temperatur air yang diukur oleh para pengamat di seluruh dunia selama 50 tahun terakhir. Hasil pengukuran tersebut memperlihatkan adanya kecenderungan pemanasan: temperatur laut dunia pada tahun 1998 lebih tinggi 0,2 derajat Celsius (0,3 derajat Fahrenheit) daripada temperatur rata-rata 50 tahun terakhir, ada sedikit perubahan tetapi cukup berarti.[21]
Pertanyaan ketiga masih membingungkan. Satelit mendeteksi lebih sedikit pemanasan di troposfer dibandingkan prediksi model. Menurut beberapa kritikus, pembacaan atmosfer tersebut benar, sedangkan pengukuran atmosfer dari permukaan Bumi tidak dapat dipercaya. Pada bulan Januari 2000, sebuah panel yang ditunjuk oleh National Academy of Sciences untuk membahas masalah ini mengakui bahwa pemanasan permukaan Bumi tidak dapat diragukan lagi. Akan tetapi, pengukuran troposfer yang lebih rendah dari prediksi model tidak dapat dijelaskan secara jelas.
Pengendalian pemanasan global
Konsumsi total bahan bakar fosil di dunia meningkat sebesar 1 persen per-tahun. Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang diskusikan saat ini tidak ada yang dapat mencegah pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan.
Kerusakan yang parah dapat diatasi dengan berbagai cara. Daerah pantai dapat dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut. Cara lainnya, pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dapat menyelamatkan tumbuhan dan hewan dengan tetap menjaga koridor (jalur) habitatnya, mengosongkan tanah yang belum dibangun dari selatan ke utara. Spesies-spesies dapat secara perlahan-lahan berpindah sepanjang koridor ini untuk menuju ke habitat yang lebih dingin.
Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.
Menghilangkan karbon
Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbon dioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain, seperti untuk lahan pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca.
Gas karbon dioksida juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya dengan menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke permukaan (lihat Enhanced Oil Recovery). Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah tanah seperti dalam sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer. Hal ini telah dilakukan di salah satu anjungan pengeboran lepas pantai Norwegia, di mana karbon dioksida yang terbawa ke permukaan bersama gas alam ditangkap dan diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak dapat kembali ke permukaan.
Salah satu sumber penyumbang karbon dioksida adalah pembakaran bahan bakar fosil. Penggunaan bahan bakar fosil mulai meningkat pesat sejak revolusi industri pada abad ke-18. Pada saat itu, batubara menjadi sumber energi dominan untuk kemudian digantikan oleh minyak bumi pada pertengahan abad ke-19. Pada abad ke-20, energi gas mulai biasa digunakan di dunia sebagai sumber energi. Perubahan tren penggunaan bahan bakar fosil ini sebenarnya secara tidak langsung telah mengurangi jumlah karbon dioksida yang dilepas ke udara, karena gas melepaskan karbon dioksida lebih sedikit bila dibandingkan dengan minyak apalagi bila dibandingkan dengan batubara. Walaupun demikian, penggunaan energi terbaharui dan energi nuklir lebih mengurangi pelepasan karbon dioksida ke udara. Energi nuklir, walaupun kontroversial karena alasan keselamatan dan limbahnya yang berbahaya, bahkan tidak melepas karbon dioksida sama sekali.
Persetujuan internasional
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Protokol Kyoto
Kerjasama internasional diperlukan untuk mensukseskan pengurangan gas-gas rumah kaca. Di tahun 1992, pada Earth Summit di Rio de Janeiro, Brazil, 150 negara berikrar untuk menghadapi masalah gas rumah kaca dan setuju untuk menterjemahkan maksud ini dalam suatu perjanjian yang mengikat. Pada tahun 1997 di Jepang, 160 negara merumuskan persetujuan yang lebih kuat yang dikenal dengan Protokol Kyoto.
Perjanjian ini, yang belum diimplementasikan, menyerukan kepada 38 negara-negara industri yang memegang persentase paling besar dalam melepaskan gas-gas rumah kaca untuk memotong emisi mereka ke tingkat 5 persen di bawah emisi tahun 1990. Pengurangan ini harus dapat dicapai paling lambat tahun 2012. Pada mulanya, Amerika Serikat mengajukan diri untuk melakukan pemotongan yang lebih ambisius, menjanjikan pengurangan emisi hingga 7 persen di bawah tingkat 1990; Uni Eropa, yang menginginkan perjanjian yang lebih keras, berkomitmen 8 persen; dan Jepang 6 persen. Sisa 122 negara lainnya, sebagian besar negara berkembang, tidak diminta untuk berkomitmen dalam pengurangan emisi gas.
Akan tetapi, pada tahun 2001, Presiden Amerika Serikat yang baru terpilih, George W. Bush mengumumkan bahwa perjanjian untuk pengurangan karbon dioksida tersebut menelan biaya yang sangat besar. Ia juga menyangkal dengan menyatakan bahwa negara-negara berkembang tidak dibebani dengan persyaratan pengurangan karbon dioksida ini. Kyoto Protokol tidak berpengaruh apa-apa bila negara-negara industri yang bertanggung jawab menyumbang 55 persen dari emisi gas rumah kaca pada tahun 1990 tidak meratifikasinya. Persyaratan itu berhasil dipenuhi ketika tahun 2004, Presiden Rusia Vladimir Putin meratifikasi perjanjian ini, memberikan jalan untuk berlakunya perjanjian ini mulai 16 Februari 2005.
Banyak orang mengkritik Protokol Kyoto terlalu lemah. Bahkan jika perjanjian ini dilaksanakan segera, ia hanya akan sedikit mengurangi bertambahnya konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer. Suatu tindakan yang keras akan diperlukan nanti, terutama karena negara-negara berkembang yang dikecualikan dari perjanjian ini akan menghasilkan separuh dari emisi gas rumah kaca pada 2035. Penentang protokol ini memiliki posisi yang sangat kuat. Penolakan terhadap perjanjian ini di Amerika Serikat terutama dikemukakan oleh industri minyak, industri batubara dan perusahaan-perusahaan lainnya yang produksinya tergantung pada bahan bakar fosil. Para penentang ini mengklaim bahwa biaya ekonomi yang diperlukan untuk melaksanakan Protokol Kyoto dapat menjapai 300 milyar dollar AS, terutama disebabkan oleh biaya energi. Sebaliknya pendukung Protokol Kyoto percaya bahwa biaya yang diperlukan hanya sebesar 88 milyar dollar AS dan dapat lebih kurang lagi serta dikembalikan dalam bentuk penghematan uang setelah mengubah ke peralatan, kendaraan, dan proses industri yang lebih effisien.
Pada suatu negara dengan kebijakan lingkungan yang ketat, ekonominya dapat terus tumbuh walaupun berbagai macam polusi telah dikurangi. Akan tetapi membatasi emisi karbon dioksida terbukti sulit dilakukan. Sebagai contoh, Belanda, negara industrialis besar yang juga pelopor lingkungan, telah berhasil mengatasi berbagai macam polusi tetapi gagal untuk memenuhi targetnya dalam mengurangi produksi karbon dioksida.
Setelah tahun 1997, para perwakilan dari penandatangan Protokol Kyoto bertemu secara reguler untuk menegoisasikan isu-isu yang belum terselesaikan seperti peraturan, metode dan pinalti yang wajib diterapkan pada setiap negara untuk memperlambat emisi gas rumah kaca. Para negoisator merancang sistem di mana suatu negara yang memiliki program pembersihan yang sukses dapat mengambil keuntungan dengan menjual hak polusi yang tidak digunakan ke negara lain. Sistem ini disebut perdagangan karbon. Sebagai contoh, negara yang sulit meningkatkan lagi hasilnya, seperti Belanda, dapat membeli kredit polusi di pasar, yang dapat diperoleh dengan biaya yang lebih rendah. Rusia, merupakan negara yang memperoleh keuntungan bila sistem ini diterapkan. Pada tahun 1990, ekonomi Rusia sangat payah dan emisi gas rumah kacanya sangat tinggi. Karena kemudian Rusia berhasil memotong emisinya lebih dari 5 persen di bawah tingkat 1990, ia berada dalam posisi untuk menjual kredit emisi ke negara-negara industri lainnya, terutama mereka yang ada di Uni Eropa.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Perbedaan angka perkiraan itu dikarenakan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,[2] serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekwensi-konsekwensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.
Penyebab pemanasan global
Efek rumah kaca
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Efek rumah kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dengan efek rumah kaca (tanpanya suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi). Akan tetapi sebaliknya, akibat jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, pemanasan global menjadi akibatnya.
Efek umpan balik
Efek-efek dari agen penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat).[3] Umpan balik ini hanya dapat dibalikkan secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.
Efek-efek umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi objek penelitian saat ini. Bila dilihat dari bawah, awan akan memantulkan radiasi infra merah balik ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat dari atas, awan tersebut akan memantulkan sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan. Apakah efek netto-nya pemanasan atau pendinginan tergantung pada beberapa detail-detail tertentu seperti tipe dan ketinggian awan tersebut. Detail-detail ini sulit direpresentasikan dalam model iklim, antara lain karena awan sangat kecil bila dibandingkan dengan jarak antara batas-batas komputasional dalam model iklim (sekitar 125 hingga 500 km untuk model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat). Walaupun demikian, umpan balik awan berada pada peringkat dua bila dibandingkan dengan umpan balik uap air dan dianggap positif (menambah pemanasan) dalam semua model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat.[3]
Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es.[4] Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersama dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air dibawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.
Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.
Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.[5]
Variasi Matahari
Variasi Matahari selama 30 tahun terakhir.
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Variasi Matahari
Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini.[6] Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960,[7] yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.[8][9]
Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa kontribusi Matahari mungkin telah diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuan dari Duke University mengestimasikan bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan temperatur rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000.[10] Stott dan rekannya mengemukakan bahwa model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat estimasi berlebihan terhadap efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh Matahari; mereka juga mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol sulfat juga telah dipandang remeh.[11] Walaupun demikian, mereka menyimpulkan bahwa bahkan dengan meningkatkan sensitivitas iklim terhadap pengaruh Matahari sekalipun, sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini disebabkan oleh gas-gas rumah kaca.
Pada tahun 2006, sebuah tim ilmuan dari Amerika Serikat, Jerman dan Swiss menyatakan bahwa mereka tidak menemukan adanya peningkatan tingkat "keterangan" dari Matahari pada seribu tahun terakhir ini. Siklus Matahari hanya memberi peningkatan kecil sekitar 0,07% dalam tingkat "keterangannya" selama 30 tahun terakhir. Efek ini terlalu kecil untuk berkontribusi terhadap pemansan global.[12][13] Sebuah penelitian oleh Lockwood dan Fröhlich menemukan bahwa tidak ada hubungan antara pemanasan global dengan variasi Matahari sejak tahun 1985, baik melalui variasi dari output Matahari maupun variasi dalam sinar kosmis.[14]
Mengukur pemanasan global
Hasil pengukuran konsentrasi CO2 di Mauna Loa
Pada awal 1896, para ilmuan beranggapan bahwa membakar bahan bakar fosil akan mengubah komposisi atmosfer dan dapat meningkatkan temperatur rata-rata global. Hipotesis ini dikonfirmasi tahun 1957 ketika para peneliti yang bekerja pada program penelitian global yaitu International Geophysical Year, mengambil sampel atmosfer dari puncak gunung Mauna Loa di Hawai. Hasil pengukurannya menunjukkan terjadi peningkatan konsentrasi karbon dioksida di atmosfer. Setelah itu, komposisi dari atmosfer terus diukur dengan cermat. Data-data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa memang terjadi peningkatan konsentrasi dari gas-gas rumah kaca di atmosfer.
Para ilmuan juga telah lama menduga bahwa iklim global semakin menghangat, tetapi mereka tidak mampu memberikan bukti-bukti yang tepat. Temperatur terus bervariasi dari waktu ke waktu dan dari lokasi yang satu ke lokasi lainnya. Perlu bertahun-tahun pengamatan iklim untuk memperoleh data-data yang menunjukkan suatu kecenderungan (trend) yang jelas. Catatan pada akhir 1980-an agak memperlihatkan kecenderungan penghangatan ini, akan tetapi data statistik ini hanya sedikit dan tidak dapat dipercaya. Stasiun cuaca pada awalnya, terletak dekat dengan daerah perkotaan sehingga pengukuran temperatur akan dipengaruhi oleh panas yang dipancarkan oleh bangunan dan kendaraan dan juga panas yang disimpan oleh material bangunan dan jalan. Sejak 1957, data-data diperoleh dari stasiun cuaca yang terpercaya (terletak jauh dari perkotaan), serta dari satelit. Data-data ini memberikan pengukuran yang lebih akurat, terutama pada 70 persen permukaan planet yang tertutup lautan. Data-data yang lebih akurat ini menunjukkan bahwa kecenderungan menghangatnya permukaan Bumi benar-benar terjadi. Jika dilihat pada akhir abad ke-20, tercatat bahwa sepuluh tahun terhangat selama seratus tahun terakhir terjadi setelah tahun 1980, dan tiga tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990, dengan 1998 menjadi yang paling panas.
Dalam laporan yang dikeluarkannya tahun 2001, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa temperatur udara global telah meningkat 0,6 derajat Celsius (1 derajat Fahrenheit) sejak 1861. Panel setuju bahwa pemanasan tersebut terutama disebabkan oleh aktifitas manusia yang menambah gas-gas rumah kaca ke atmosfer. IPCC memprediksi peningkatan temperatur rata-rata global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.
IPCC panel juga memperingatkan, bahwa meskipun konsentrasi gas di atmosfer tidak bertambah lagi sejak tahun 2100, iklim tetap terus menghangat selama periode tertentu akibat emisi yang telah dilepaskan sebelumnya. karbon dioksida akan tetap berada di atmosfer selama seratus tahun atau lebih sebelum alam mampu menyerapnya kembali. Jika emisi gas rumah kaca terus meningkat, para ahli memprediksi, konsentrasi karbondioksioda di atmosfer dapat meningkat hingga tiga kali lipat pada awal abad ke-22 bila dibandingkan masa sebelum era industri. Akibatnya, akan terjadi perubahan iklim secara dramatis. Walaupun sebenarnya peristiwa perubahan iklim ini telah terjadi beberapa kali sepanjang sejarah Bumi, manusia akan menghadapi masalah ini dengan resiko populasi yang sangat besar.
Model iklim
Prakiraan peningkatan temperature terhadap beberapa skenario kestabilan (pita berwarna) berdasarkan Laporan Pandangan IPCC ke Empat. Garis hitam menunjukkan prakiraan terbaik; garis merah dan biru menunjukkan batas-batas kemungkinan yang dapat terjadi.
Perhitungan pemanasan global pada tahun 2001 dari beberapa model iklim berdasarkan scenario SRES A2, yang mengasumsikan tidak ada tindakan yang dilakukan untuk mengurangi emisi.
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Model iklim global
Para ilmuan telah mempelajari pemanasan global berdasarkan model-model computer berdasarkan prinsip-prinsip dasar dinamikan fluida, transfer radiasi, dan proses-proses lainya, dengan beberapa penyederhanaan disebabkan keterbatasan kemampuan komputer. Model-model ini memprediksikan bahwa penambahan gas-gas rumah kaca berefek pada iklim yang lebih hangat.[15] Walaupun digunakan asumsi-asumsi yang sama terhadap konsentrasi gas rumah kaca di masa depan, sensitivitas iklimnya masih akan berada pada suatu rentang tertentu.
Dengan memasukkan unsur-unsur ketidakpastian terhadap konsentrasi gas rumah kaca dan pemodelan iklim, IPCC memperkirakan pemanasan sekitar 1.1 °C hingga 6.4 °C (2.0 °F hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Model-model iklim juga digunakan untuk menyelidiki penyebab-penyebab perubahan iklim yang terjadi saat ini dengan membandingkan perubahan yang teramati dengan hasil prediksi model terhadap berbagai penyebab, baik alami maupun aktivitas manusia.
Model iklim saat ini menghasilkan kemiripan yang cukup baik dengan perubahan temperature global hasil pengamatan selama seratus tahun terakhir, tetapi tidak mensimulasi semua aspek dari iklim.[16] Model-model ini tidak secara pasti menyatakan bahwa pemanasan yang terjadi antara tahun 1910 hingga 1945 disebabkan oleh proses alami atau aktivitas manusia; akan tetapi; mereka menunjukkan bahwa pemanasan sejak tahun 1975 didominasi oleh emisi gas-gas yang dihasilkan manusia.
Sebagian besar model-model iklim, ketika menghitung iklim di masa depan, dilakukan berdasarkan skenario-skenario gas rumah kaca, biasanya dari Laporan Khusus terhadap Skenario Emisi (Special Report on Emissions Scenarios / SRES) IPCC. Yang jarang dilakukan, model menghitung dengan menambahkan simulasi terhadap siklus karbon; yang biasanya menghasilkan umpan balik yang positif, walaupun responnya masih belum pasti (untuk skenario A2 SRES, respon bervariasi antara penambahan 20 dan 200 ppm CO2). Beberapa studi-studi juga menunjukkan beberapa umpan balik positif.[17][18][19]
Pengaruh awan juga merupakan salah satu sumber yang menimbulkan ketidakpastian terhadap model-model yang dihasilkan saat ini, walaupun sekarang telah ada kemajuan dalam menyelesaikan masalah ini. [20] Saat ini juga terjadi diskusi-diskusi yang masih berlanjut mengenai apakah model-model iklim mengesampingkan efek-efek umpan balik dan tak langsung dari variasi Matahari.
Dampak pemanasan global
Para ilmuan menggunakan model komputer dari temperatur, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, para ilmuan telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.
Cuaca
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air). Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini)[21]. Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
Tinggi muka laut
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kenaikan permukaan laut
Perubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil secara geologi.
Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 - 25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 - 88 cm (4 - 35 inchi) pada abad ke-21.
Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17,5 persen daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai.
Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat. Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar dari Florida Everglades.
Pertanian
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.
Hewan dan tumbuhan
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.
Kesehatan manusia
Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Seperti meningkatnya kejadian Demam Berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak.
Degradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.[22]
Perdebatan tentang pemanasan global
Tidak semua ilmuwan setuju tentang keadaan dan akibat dari pemanasan global. Beberapa pengamat masih mempertanyakan apakah temperatur benar-benar meningkat. Yang lainnya mengakui perubahan yang telah terjadi tetapi tetap membantah bahwa masih terlalu dini untuk membuat prediksi tentang keadaan di masa depan. Kritikan seperti ini juga dapat membantah bukti-bukti yang menunjukkan kontribusi manusia terhadap pemanasan global dengan berargumen bahwa siklus alami dapat juga meningkatkan temperatur. Mereka juga menunjukkan fakta-fakta bahwa pemanasan berkelanjutan dapat menguntungkan di beberapa daerah.
Para ilmuwan yang mempertanyakan pemanasan global cenderung menunjukkan tiga perbedaan yang masih dipertanyakan antara prediksi model pemanasan global dengan perilaku sebenarnya yang terjadi pada iklim. Pertama, pemanasan cenderung berhenti selama tiga dekade pada pertengahan abad ke-20; bahkan ada masa pendinginan sebelum naik kembali pada tahun 1970-an. Kedua, jumlah total pemanasan selama abad ke-20 hanya separuh dari yang diprediksi oleh model. Ketiga, troposfer, lapisan atmosfer terendah, tidak memanas secepat prediksi model. Akan tetapi, pendukung adanya pemanasan global yakin dapat menjawab dua dari tiga pertanyaan tersebut.
Kurangnya pemanasan pada pertengahan abad disebabkan oleh besarnya polusi udara yang menyebarkan partikulat-partikulat, terutama sulfat, ke atmosfer. Partikulat ini, juga dikenal sebagai aerosol, memantulkan sebagian sinar matahari kembali ke angkasa luar. Pemanasan berkelanjutan akhirnya mengatasi efek ini, sebagian lagi karena adanya kontrol terhadap polusi yang menyebabkan udara menjadi lebih bersih.
Keadaan pemanasan global sejak 1900 yang ternyata tidak seperti yang diprediksi disebabkan penyerapan panas secara besar oleh lautan. Para ilmuan telah lama memprediksi hal ini tetapi tidak memiliki cukup data untuk membuktikannya. Pada tahun 2000, U.S. National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) memberikan hasil analisa baru tentang temperatur air yang diukur oleh para pengamat di seluruh dunia selama 50 tahun terakhir. Hasil pengukuran tersebut memperlihatkan adanya kecenderungan pemanasan: temperatur laut dunia pada tahun 1998 lebih tinggi 0,2 derajat Celsius (0,3 derajat Fahrenheit) daripada temperatur rata-rata 50 tahun terakhir, ada sedikit perubahan tetapi cukup berarti.[21]
Pertanyaan ketiga masih membingungkan. Satelit mendeteksi lebih sedikit pemanasan di troposfer dibandingkan prediksi model. Menurut beberapa kritikus, pembacaan atmosfer tersebut benar, sedangkan pengukuran atmosfer dari permukaan Bumi tidak dapat dipercaya. Pada bulan Januari 2000, sebuah panel yang ditunjuk oleh National Academy of Sciences untuk membahas masalah ini mengakui bahwa pemanasan permukaan Bumi tidak dapat diragukan lagi. Akan tetapi, pengukuran troposfer yang lebih rendah dari prediksi model tidak dapat dijelaskan secara jelas.
Pengendalian pemanasan global
Konsumsi total bahan bakar fosil di dunia meningkat sebesar 1 persen per-tahun. Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang diskusikan saat ini tidak ada yang dapat mencegah pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan.
Kerusakan yang parah dapat diatasi dengan berbagai cara. Daerah pantai dapat dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut. Cara lainnya, pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dapat menyelamatkan tumbuhan dan hewan dengan tetap menjaga koridor (jalur) habitatnya, mengosongkan tanah yang belum dibangun dari selatan ke utara. Spesies-spesies dapat secara perlahan-lahan berpindah sepanjang koridor ini untuk menuju ke habitat yang lebih dingin.
Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.
Menghilangkan karbon
Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbon dioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain, seperti untuk lahan pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca.
Gas karbon dioksida juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya dengan menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke permukaan (lihat Enhanced Oil Recovery). Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah tanah seperti dalam sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer. Hal ini telah dilakukan di salah satu anjungan pengeboran lepas pantai Norwegia, di mana karbon dioksida yang terbawa ke permukaan bersama gas alam ditangkap dan diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak dapat kembali ke permukaan.
Salah satu sumber penyumbang karbon dioksida adalah pembakaran bahan bakar fosil. Penggunaan bahan bakar fosil mulai meningkat pesat sejak revolusi industri pada abad ke-18. Pada saat itu, batubara menjadi sumber energi dominan untuk kemudian digantikan oleh minyak bumi pada pertengahan abad ke-19. Pada abad ke-20, energi gas mulai biasa digunakan di dunia sebagai sumber energi. Perubahan tren penggunaan bahan bakar fosil ini sebenarnya secara tidak langsung telah mengurangi jumlah karbon dioksida yang dilepas ke udara, karena gas melepaskan karbon dioksida lebih sedikit bila dibandingkan dengan minyak apalagi bila dibandingkan dengan batubara. Walaupun demikian, penggunaan energi terbaharui dan energi nuklir lebih mengurangi pelepasan karbon dioksida ke udara. Energi nuklir, walaupun kontroversial karena alasan keselamatan dan limbahnya yang berbahaya, bahkan tidak melepas karbon dioksida sama sekali.
Persetujuan internasional
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Protokol Kyoto
Kerjasama internasional diperlukan untuk mensukseskan pengurangan gas-gas rumah kaca. Di tahun 1992, pada Earth Summit di Rio de Janeiro, Brazil, 150 negara berikrar untuk menghadapi masalah gas rumah kaca dan setuju untuk menterjemahkan maksud ini dalam suatu perjanjian yang mengikat. Pada tahun 1997 di Jepang, 160 negara merumuskan persetujuan yang lebih kuat yang dikenal dengan Protokol Kyoto.
Perjanjian ini, yang belum diimplementasikan, menyerukan kepada 38 negara-negara industri yang memegang persentase paling besar dalam melepaskan gas-gas rumah kaca untuk memotong emisi mereka ke tingkat 5 persen di bawah emisi tahun 1990. Pengurangan ini harus dapat dicapai paling lambat tahun 2012. Pada mulanya, Amerika Serikat mengajukan diri untuk melakukan pemotongan yang lebih ambisius, menjanjikan pengurangan emisi hingga 7 persen di bawah tingkat 1990; Uni Eropa, yang menginginkan perjanjian yang lebih keras, berkomitmen 8 persen; dan Jepang 6 persen. Sisa 122 negara lainnya, sebagian besar negara berkembang, tidak diminta untuk berkomitmen dalam pengurangan emisi gas.
Akan tetapi, pada tahun 2001, Presiden Amerika Serikat yang baru terpilih, George W. Bush mengumumkan bahwa perjanjian untuk pengurangan karbon dioksida tersebut menelan biaya yang sangat besar. Ia juga menyangkal dengan menyatakan bahwa negara-negara berkembang tidak dibebani dengan persyaratan pengurangan karbon dioksida ini. Kyoto Protokol tidak berpengaruh apa-apa bila negara-negara industri yang bertanggung jawab menyumbang 55 persen dari emisi gas rumah kaca pada tahun 1990 tidak meratifikasinya. Persyaratan itu berhasil dipenuhi ketika tahun 2004, Presiden Rusia Vladimir Putin meratifikasi perjanjian ini, memberikan jalan untuk berlakunya perjanjian ini mulai 16 Februari 2005.
Banyak orang mengkritik Protokol Kyoto terlalu lemah. Bahkan jika perjanjian ini dilaksanakan segera, ia hanya akan sedikit mengurangi bertambahnya konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer. Suatu tindakan yang keras akan diperlukan nanti, terutama karena negara-negara berkembang yang dikecualikan dari perjanjian ini akan menghasilkan separuh dari emisi gas rumah kaca pada 2035. Penentang protokol ini memiliki posisi yang sangat kuat. Penolakan terhadap perjanjian ini di Amerika Serikat terutama dikemukakan oleh industri minyak, industri batubara dan perusahaan-perusahaan lainnya yang produksinya tergantung pada bahan bakar fosil. Para penentang ini mengklaim bahwa biaya ekonomi yang diperlukan untuk melaksanakan Protokol Kyoto dapat menjapai 300 milyar dollar AS, terutama disebabkan oleh biaya energi. Sebaliknya pendukung Protokol Kyoto percaya bahwa biaya yang diperlukan hanya sebesar 88 milyar dollar AS dan dapat lebih kurang lagi serta dikembalikan dalam bentuk penghematan uang setelah mengubah ke peralatan, kendaraan, dan proses industri yang lebih effisien.
Pada suatu negara dengan kebijakan lingkungan yang ketat, ekonominya dapat terus tumbuh walaupun berbagai macam polusi telah dikurangi. Akan tetapi membatasi emisi karbon dioksida terbukti sulit dilakukan. Sebagai contoh, Belanda, negara industrialis besar yang juga pelopor lingkungan, telah berhasil mengatasi berbagai macam polusi tetapi gagal untuk memenuhi targetnya dalam mengurangi produksi karbon dioksida.
Setelah tahun 1997, para perwakilan dari penandatangan Protokol Kyoto bertemu secara reguler untuk menegoisasikan isu-isu yang belum terselesaikan seperti peraturan, metode dan pinalti yang wajib diterapkan pada setiap negara untuk memperlambat emisi gas rumah kaca. Para negoisator merancang sistem di mana suatu negara yang memiliki program pembersihan yang sukses dapat mengambil keuntungan dengan menjual hak polusi yang tidak digunakan ke negara lain. Sistem ini disebut perdagangan karbon. Sebagai contoh, negara yang sulit meningkatkan lagi hasilnya, seperti Belanda, dapat membeli kredit polusi di pasar, yang dapat diperoleh dengan biaya yang lebih rendah. Rusia, merupakan negara yang memperoleh keuntungan bila sistem ini diterapkan. Pada tahun 1990, ekonomi Rusia sangat payah dan emisi gas rumah kacanya sangat tinggi. Karena kemudian Rusia berhasil memotong emisinya lebih dari 5 persen di bawah tingkat 1990, ia berada dalam posisi untuk menjual kredit emisi ke negara-negara industri lainnya, terutama mereka yang ada di Uni Eropa.